MISTERI PANDANGAN PERTAMA
Seperti biasanya, setiap jam istirahat sekolah, Janson selalu berada di perpustakaan dan ruang seni musik, nggak ada hal lain selain membaca dan bermain piano yang dilakukannya. Janson di sekolah terkenal cowok yang cool, pintar, tampan, tegas, maklum ia adalah ketua OSIS dan kapten tim basket di sekolahnya yang paling senior, sehingga wajar jika banyak cewek-cewek di sekolah yang tergila-gila padanya.
Suatu hari ketika Janson sedang membaca buku di perpustakaa, Joe sahabat Janson menanyakan sesuatu kepada Janson ketika mereka sedang duduk berdekatan,
“ Son..kenapa sih loe sampai sekarang belum tetarik sama cewek? Padahal di sekolah kita banyak cewek yang suka sama loe, tinggal pilih kan?? Mau yang cantik ada, yang bahenol ada, yang pintar ada, yang perfect pun ada! Apa perlu gua buat sayembara mencari cinta?” tanya Joe tampak serius.
“ Sayembara mencari cinta!! loe aja kali!! bukannya gue belum tertarik, tapi masih dalam tahap pencarian!” jawab Janson tengah membaca buku.
“ Son..gue kasih tahu nih..kalau loe masih dalam tahap pencarian keburu abis cewek di dunia! Mendingan langsung sikat!” sahut Joe dengan lantang.
“ Langsung sikat!! loe piker baju main sikat-dikat! gak bakal habis kalau bukan loe yang ngabisin” jawab Janson dengan lantang pula.
Teng…teng…teng, suara lonceng tanda bel bulang sekolah berbunyi, memang tidak biasanya sisiwa-siswi SMA 1 Jayakarta pulang lebih awal, itu dikarenakan ada rapat guru SMA 1 Jayakarta di kedinasan.
Siang itu Janson pulang sekolah dengan sepeda montor lakinya melewati komplek Perum.Griya Indah Menteng, dengan maksud untuk melihat perempuan misterius yang berkerudung dan bercadar itu. Menurut berita yang di dengar Janson dari teman perempuannya itu, temannya mengatakan bahwa usia perempuan misterius itu sebaya dengan usia Janson . Setelah lama mencari dan menyusuri komplek Perum.Griya Indah Benteng, Janson memutuskan untuk pergi ke danau yang letaknya tidak jauh dari perumahan tetsebut, tetapi ketika setelah sampai di sana, Janson terkejut karena ternyata berdiri seorang perempuan berkerudung,
“ Loh..bukannya itu cewek misterius yang kucari selama ini?” tanya Janson dalam hati penasaran.
Ketika Janson semakin mendekati perempuan misterius itu, perempuan itu mengetahui keberadaan Janson lalu berbalik badan dan melarikan diri.
“Hei tunggu..!” teriak Janson sambil mengejar perempuan itu.
Perempuan misterius itu terus berlari dan Janson terus mengejarnya. Karena perempuan misterius itu terus berlari sehingga perempuan misterius itu tidak menyadari bahwa terdapat sebuah batu di depannya dan,
“Au..sakit!” keluh perempuan tersebut.
Perempuan misterius itu terjatuh.
“Kamu gak apa-apa kan?” tanya Janson dengan lembut.
Perempuan misterius itu tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya.
“Mari aku bantu berdiri!” kata Janson dengan menjulurkan tangannya kepada perempuan misterius itu.
Tanpa menerima bantuan dari Janson, perempuan misterius itu bangun dan pergi meninggalkan Janson.
“Cewek itu memang bener-bener misterius, malahan dia gak ngucapin sepatah katapun kecuali mengeluh saat terjatuh!” kata Janson dalam hati.
Lalu ketika hendak berbalik badan, Janson melihat sebuah sapu tangan tetgeletak di tanah.
“Ini sapu tangan siapa? Pasti ini milik cewek misterius itu, karena waktu gue lihat di danau tadi, cewek misterius itu membawa sebuah sapu tangan.” ucap Janson berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Janson pun kembali ke danau untuk mengambil sepeda montornya yang di parkir di danau kemudian segera pulang ke rumah yang letaknya tidak jauh dari danau.
“Janson..kamu darimana saja? Jam segini baru pulang! Mami sudah bilang, hari ini mami ada arisan, kamu jaga rumah..Eh,malah pulangnya sampai jam segini!” kata Mami Janson dengan kesal.
“Maaf mi..tadi mampir ke danau bentar sama temen.” terang Janson.
“Ya sudah,sekarang kamu jaga rumah, Mami pergi arisan.”
“Iya mi..” jawabnya dengan malas.
Ketika Janson sedang mendengarkan radio dengan headseatnya di ruang tamu, Janson mendadak melihat ada sebuah tulisan tertera di sapu tangan milik perempuan misterius itu.
“Di sapu tangan ini ada tulisan ‘Angelina’, berarti bisa jadi nama cewek itu Angelina.” pikirnya lebih lagi.
“Hmmm…Angelina, kalau dilihat dari namanya, Angelina adalah sosok malaikat perempuan, tapi ken…”
Belum selesai melanjutkan perkataannya, tiba-tiba bel rumah berbunyi, dengan segera Janson menuju pintu untuk membukanya.
“Hai bro…hehehehehhe!” sapa Joe dengan tercengir.
“Ngapain loe kesini?”
“Mau maen aja,bro..jalan yukk!” ajak Joe sambil berjalan mengikuti Janson yang hendak kembali duduk di ruang tamu.
“M.A.L.E.S!” ucapnya dengan singkat.
“Ayolah bro..ke mall kek, ke gym kek..ato main billiard?? gimana?” ajak Joe semakin menjadi.
“Eh..gue nih lagi di suruh nyokab buat jaga rumah, malah ngajak-ngajak gak karuan!” ucapnya dengan masih terus memakai headseatnya.
“Emm..kalau gitu, tunggu nyokab loe, gimana?” tanya Joe.
“Terus mengejar!”
“Apa bro?? terus mengejar?? Apanya yang di kejar?” kata Joe kebingungan.
“Pantang menyerah! Yeah..good idea!” ucap Janson kembali
“Jansonnnnnnnnnn……!!!” teriak Joe tepat di samping telinga Janson.
“Apaan sih loe, Joe! loe piker nih telinga dari baja!” jawab Janson sambil melepas headseat dari telinganya.
“Habisnya gue ngomong dari tadi loe gak dengerin!” balas Joe.
“Gimana gue denger, orang lagi dengerin siaran radio!” kata Janson.
“Siaran radio..? siaran tentang sayembara mencari cinta?” kata Joe tertawa terpingkal-pingkal.
“Apa maksud loe ngomong gitu ke gue??
Loe mau ngejek kalau gue jomblowan!!” kata Janson sambil mengepal tangannya di depan wajah Joe.
“Wess..tenang bro..just kidding!” ucap Joe sambil berusaha menurunkan tangan Janson dari depan wajahnya.
“Just kidding apaaan?? asal loe tahu gue nih lagi dengerin tips mengejar wanita!”
“Tips mengejar wanita?? Berarti selama ini loe udah ngincer cewek dong?” tanya Joe.
“Iya, terus apa urusan loe?”
“Tenang dong bro..jangan pake marah, gue kan masih soulmate loe!”
“Ok..gue lagi cari informasi tentang cewek misterius itu!” balas Janson.
“Cewek misterius yang mana?”
“Ok, gue bakal kasih tau asal loe mau bantuin gue cari informasi tentang cewek misterius itu!”
“Siipt..tapi kan jadi jalan?”
“
0 komentar:
Posting Komentar